Saat ini, traveling ke luar negeri menjadi sebuah hal yang menyenangkan. Melihat budaya baru, tempat wisata yang unik dan bahasa yang berbeda dari bahasa ibu. Mengunjungi salah satu keajaiban dunia, seperti traveling ke Petra, Yordania adalah salah satu contohnya. Terletak di Yordania, tempat wisata ini sangat terkenal hingga ke penjuru dunia. Petra merupakan tempat bersejarah yang terdiri dari kuil, bangunan kuno, makam, dan beberapa hal unik lainnya. Banyak yang bermimpi bisa menginjakkan kaki di negara ini. Sebab mata uang negara Yordania cukup tinggi dibandingkan dengan rupiah. 1 JD (Jordanian Dinar) sama dengan Rp 18.862. Namun, tak ada yang tak mungkin jika ada tekad yang kuat untuk pergi ke sana.
Hal utama yang harus dilakukan yaitu dengan memesan tiket perjalanan ke sana secepat mungkin. Traveling ke Petra, Yordania membutuhkan biaya yang tak sedikit. Untuk menghemat biaya, carilah tiket promo minimal 3 bulan sebelum berpergian. Harga tiket masuk ke Petra yaitu 50 dolar. Anda boleh langsung membeli di loket yang tersedia atau membeli Jordan Pass dengan harga paling murahnya 70 dolar. Jordan Pass ini bisa dijadikan tiket masuk ke Petra dan museum-museum lain di Yordania.
Saat liburan ke sini, jangan lupa untuk mengabadikan foto di depan The Treasury, bangunan keren yang jadi landmark kota ini. Berusia kurang lebih ribuan tahun, bangunan ini memiliki nilai estetika klasik ala Yunani. Ada banyak pilihan yang bisa dipilih saat mengitari tempat ini. Bisa dengan berjalan kaki, naik delman, atau kuda. Selain di tempat itu, ada pula Amphitheatre, teater kuno yang tak beratap dan berdinding. Di bawah teater, terdapat goa yang pernah dijadikan sebagai makam.
Traveling ke Petra, Yordania takkan lengkap tanpa mencicipi makanan khasnya yaitu Mansaf. Mansaf dibuat dari nasi yang ditaburi potongan daging. Daging yang digunakan adalah daging kambing yang direbus. Mansaf umumnya disajikan dengan saos yang terbuat dari yogurt. Saat berkunjung ke sini, pelajari pula dasar-dasar bahasa daerah setempat agar komunikasi dengan penduduk lokal lebi