TIPS MENJADI PELANCONG SEJATI – Untuk yang suka (hobby) jalan-jalan

Hampir semua orang menyukai aktifitas tamasya atau jalan-jalan, untuk meng-explore keindahan alam, kota, kehidupan sosial & kebudayaan daerah lain, dsb. Baik untuk mengisi waktu liburan bersama keluarga, teman ataupun dalam rangka melakukan perjalanan dinas.

Menyukai (hobby) jalan-jalan tidak selamanya mahal dan harus mengeluarkan banyak uang. Namanya menyalurkan hobby, tentunya memerlukan pengorbanan kan? Baik pengorbanan berupa waktu ataupun uang, tinggal bagaimana caranya kita mensiasati agar hobby yang satu ini tidak mengganggu waktu kerja atau kalau dibalik, bagaimana caranya agar bisa kerja sambil menyalurkan hobby jalan-jalan ini.

Beruntunglah mereka yang memiliki hobby jalan-jalan dan bekerja ditempat atau dalam bidang pekerjaan yang mengharuskannya sering melakukan perjalanan dinas ke berbagai tempat atau pelosok daerah. Tapi bagaimana dengan mereka yang memiliki pekerjaan atau usaha yang mengharuskannya diam dibelakang meja terus? Untuk yang bekerja, tentunya masih bisa memanfaatkan hari-hari libur nasional atau jatah cutinya.

Tapi bagaimana dengan yang mempunyai usaha sendiri, dan mengharuskannya tidak boleh libur pada hari-hari libur nasional? Tentu tetap saja bisa, yaitu dengan memanfaatkan hari kerja biasa untuk melakukan aktifitas jalan-jalannya ini, malahan lebih enak karena jalanan lebih lowong (tidak harus bermacet-macet ria), penginapan dan transportasi lebih murah.

Sebagai catatan, setiap tahun kalender pasti memiliki beberapa hari libur nasional. Diantara hari libur nasional itu pasti ada beberapa libur panjangnya seperti: Good Friday yang pasti selalu jatuh pada hari Jumat (Long Weekend) dan Libur Hari Raya Lebaran yang umumnya diikuti dengan cuti bersama dari pemerintah. Dan mungkin diantara hari Libur Nasional itu juga ada yang jatuh hari Kamis atau Selasa, sehingga Jumat atau Seninnya menjadi Hari Kejepit dimana kita bisa mengajukan dan memanfaatkan cuti kita. Jadi kita dapat merencanakan dan memanfaatkan liburan jauh-jauh hari untuk mengatur perjalanan.

Tentu saja tidak selamanya melakukan perjalanan itu dapat direncanakan jauh-jauh hari sebelum waktu liburan tiba. Mungkin saja mendadak kita harus melakukan perjalanan karena tugas kantor, baru sadar kalau ada hari libur panjang, tiba-tiba punya waktu luang untuk pergi liburan atau diajak teman, dan berbagai macam sebab lainnya yang membuat kita dapat atau harus melakukan perjalanan dadakan.

Untuk anda yang suka dan hobby jalan-jalan atau sering melakukan perjalanan dadakan, berikut ini adalah beberapa tips mendisiplinkan diri sendiri untuk menghindari kesulitan dan hambatan untuk melakukan atau menyalurkan hobby jalan-jalan tersebut.

  1. Biasakan Hemat dan Menabung.

Harus diusahakan sebisa mungkin, tabungan yang akan dipergunakan untuk jalan-jalan terpisah dari tabungan rutin ex. Penghasilan yang ditujukan untuk masa depan kita. Kita semua pasti punya biaya tetap (fixed cost) atau uang saku untuk menjalankan aktifitas sehari-hari seperti uang makan, transport, servis kendaraan, belanja pakaian, kosmetik atau gadget. Belajarlah menghemat dari biaya sehari-hari yang akan kita keluarkan dan tabunglah berapapun yang dapat disisihkan dari uang saku atau biaya tetap ini. Kita harus tentukan sendiri, misalnya minimal Rp. 50.000,- atau Rp. 100.000 per bulan, berapapun yang bisa dihemat, karena saya yakin lama kelamaan, begitu terbiasa dan mempunyai target dan tujuan yang lebih jauh, maka anda akan berusaha untuk menghemat dan menabung lebih besar lagi.

Biasakanlah hanya uang dari hasil tabungan (penghematan) inilah yang boleh dipergunakan untuk (menyalurkan hobby) jalan-jalan anda. ‘Jangan pergunakan dana eks. Credit Card (istilahnya Hutang) untuk jalan-jalan‘ karena hal ini pasti akan mempersulit hidup anda selanjutnya. Toh pada akhirnya hutang ini kan harus dibayar (ditambah bunganya lagi), yang akhirnya memaksa dan mengharuskan anda untuk berhemat juga.

Saya ingatkan ini, Karena sekarang ini kan banyak tuh bank-bank penerbit kartu kredit yang menawarkan promosi: Jalan-jalan dengan angsuran 0% selama 3 bulan atau bunga sekian persen selama 6 bulan atau 12 bulan. Saran saya: hati-hati, perhitungkanlah kemampuan keuangan anda. Lebih baik bersusah-susah dengan berhemat dulu untuk bersenang-senang dengan menikmati perjalanan anda kemudian, daripada bersenang-senang dulu dan bayarnya bagaimana nanti (jalan-jalan sambil memikirkan bagaimana bayarnya nanti).

Selanjutnya, buka tabungan anda pada salah satu bank yang mengeluarkan kartu ATM dan memiliki kerjasama jaringan ATM dengan bank-bank lainnya. Khusus untuk anda yang suka melakukan perjalanan ke luar negeri, maka sebaiknya pilihlah Bank yang mengeluarkan kartu ATM berlogo VISA/Mastercard, sehingga kartu ATM tersebut dapat dipergunakan untuk menarik tunai di luar negeri. Ini dilakukan selain untuk menghindari kita membawa banyak uang tunai, kesulitan menukar uang karena money changer atau bank sudah tutup dan biasanya kurs tukar rupiah ke mata uang lokal yang kita tarik dari ATM disana lebih baik dibanding dengan kita menukarnya di money changer atau bank disini.

  1. Dokumen & Legalitas Diri yang masih berlaku (Valid &up to date).

Pastikan Kartu Identitas Diri seperti KTP atau Kartu Pelajar, Surat Ijin Mengemudi (SIM sesuai golongan kendaraan yang akan dipergunakan) dan Paspor (untuk mereka yang akan bepergian ke luar negeri) semuanya masih berlaku (valid) dan belum kadaluwarsa. Selalu perhatikan tanggal habis masa berlakunya. Untuk paspor, harus diingat bahwa masih memiliki masa berlaku sekurang-kurangnya 6 bulan dari tanggal selesainya perjalanan.

Khusus untuk mereka yang akan bepergian dengan menggunakan pesawat terbang dan kebetulan istrinya sedang hamil, wanita hamil, penyandang disability, membawa bagasi berupa peralatan olahraga seperti sepeda, maka sebaiknya cari tahu tentang ketentuan penerbangan yang bersangkutan mengenai hal-hal tersebut agar tidak mengalami hambatan pada saat check-in.
  1. Pastikan kendaraan dalam kondisi siap dan prima.

Melakukan aktifitas jalan-jalan, tidak selamanya harus menggunakan transportasi umum (public transport). Bisa saja kita jalan-jalan dengan menggunakan sepeda, sepeda motor ataupun mobil. Untuk itu, harus dipastikan alat transportasi yang kita punyai itu selalu dalam kondisi prima dan siap jalan.

  1. Tentukan Tujuan Perjalanan dengan Bijak.

Biasakanlah melakukan perjalanan dengan efisien, efektif dan bijak, sesuai kemampuan keuangan, sarana dan atau fasilitas yang ada. Mulailah dengan pergi jalan-jalan ke daerah-daerah wisata lokal yang dekat tempat tinggal terlebih dahulu. Perlahan-lahan, seiring dengan meningkatnya penghasilan sehingga bisa lebih banyak menghemat dan menabung, baru mulailah memperluas dan memperjauh daerah tujuan wisata yang akan dituju.

Percayalah, bila terus-menerus disiplin untuk menghemat dan menabung, pasti suatu saat akan bisa melakukan perjalanan ke tempat (daerah) manapun yang menjadi target, rencana atau impian anda.

Menurut pengalaman saya, yang kebetulan hobby jalan-jalan sejak remaja untuk meng-explore daerah lain, dengan berjalan kakipun sudah bisa dikatakan jalan-jalan, kalau merasa lelah, bisa istirahat sambil jajan atau kuliner dengan mampir di warung, kios atau toko yang ada di pinggir jalan yang dilewati. Kecepatan rata-rata berjalan kaki pada umumnya (2,5 – 5 km/jam) jadi kalau satu hari berjalan, katakanlah 8 jam, itu artinya sudah bisa mencapai 10-40 km jauhnya.

Jadi, hal pertama yang harus diperhitungkan adalah kemampuan keuangan dan keadaan keluarga (antara mereka yang pergi sendiri, dengan teman atau sudah berkeluarga tentu akan berbeda) kemudian baru diperhitungkan sampai seberapa jauh dapat melakukan perjalanan dengan uang dan siapa saja yang akan ikut pergi? Misalnya: diperkirakan dan diperhitungkan, bagaimana kalau menggunakan transportasi umum, sampai seberapa jauh bisa pergi? kalau dengan sepeda motor atau mobil, sampai seberapa jauh? Khusus untuk mereka yang masih single bisa saja ditambah dengan alternatif bagaimana kalau pergi dengan menumpang kendaraan, menggunakan sepeda (kalo merasa kuat dan kebetulan ada teman atau komunitas yang bertujuan sama). Semua alternatif harus dievaluasi berdasarkan kemampuan keuangan, dan siapa saja yang akan ikut.

Semua metode transportasi sudah pernah saya coba dan lakukan, ini semua menyesuaikan dengan kemampuan keuangan dan kesempatan yang dimiliki, seperti:

  • Berjalan kaki (jaman saya remaja, ada tuh Gerak Jalan Jakarta-Bogor dan Bandung-Lembang),
  • Numpang Kendaraan Angkutan Barang (Truk) Jakarta-Surabaya-Denpasar (Bali) PP. FYI, Untuk truk besar itu, di belakang jok supir dan penumpangnya masih ada ruang kosong yang bisa kita pergunakan untuk tidur.
  • Naik Sepeda, 2 hari dari Gunung Kencana, Lebak – Pelabuhan Ratu, Sukabumi via Bayah, kemudian dilain waktu, explore Ujung Kulon via Ciputih Banten.
  • Sepeda Motor, ini sudah naik kelas, berkat hasil berhemat dan menabung. Mulai dari keliling Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Phuket, Thailand – Malaysia – Singapura PP dan South Island New Zealand.
  • Dan berbagai jenis transportasi lainnya seperti : Mobil, speed boat, kapal laut maupun pesawat udara.
Saran saya: Jangan segan bertanya dan mencari informasi untuk mencapai target tujuan jalan-jalan (apalagi sekarang ini, sangat mudah mencari informasi melalui internet – semuanya bisa kita tanya ke Mbah Google). Perhitungkan baik-baik tujuan perjalanan, jangan sampai kehabisan uang di perjalanan yang akhirnya akan membuat kita sengsara.
  1. Smartphone.

Kemajuan teknologi dan komunikasi sudah semakin berkembang, telephone genggam (HP) yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat komunikasi untuk berbicara dan mengirim pesan (SMS) saja, sekarang ini sudah berubah menjadi apa yang disebut Telepon Pintar (Smartphone). Dan saya yakin sebagian besar di antara kita, terutama untuk mereka yang hobby jalan-jalan, pasti memiliki Smartphone. Memang benar, dikatakan Smartphone karena telpon ini benar-benar pintar, sepanjang ada koneksi internet atau WiFi dan install aplikasi-aplikasi pendukungnya, maka dapat dipergunakan untuk mencari informasi mengenai hal apapun dan fungsinya telah menggantikan begitu banyak fungsi peralatan-peralatan lainnya seperti: Kamera, Peta/GPS, penterjemah (translator), Pemutar lagu pribadi (jaman dulu namanya Walkman), dan fungsi-fungsi lainnya tergantung dari aplikasi-aplikasi yang dipasang (Install). Untuk itu, alat yang satu ini, harus dipastikan selalu bawa dan sudah diinstall dengan program-program aplikasi untuk mendukung perjalanan.

  1. Last but not least (Terakhir tapi bukan yang akhir).

Kemanapun kita pergi, mulai dari awal sampai akhir perjalanan, biasakanlah untuk Disiplin diri dengan mengikuti peraturan/petunjuk yang ada, jaga kelestarian, kebudayaan, kebersihan dan keindahan lingkungan setempat, hormati dan hargai sesama manusia, tertib dalam berlalu lintas dan nikmati perjalanan Anda!!!

Kemanapun tujuan perjalanan Anda, pasti akan menemui keindahan dan keelokan alam semesta beserta isinya.

Enjoy your Journey!!!

Berikut ini adalah 2 foto pelangi yang berhasil diabadikan dari 2 tempat yang berbeda.

LokTuanResize_640

 

 

Pelangi @Pelabuhan Lok Tuan, Bontang, Kalimantan Timur

 

 

WestCostNZresize

 

 

Pelangi @West Coast, San Josef Glacier, New Zealand

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *