Menyusun Itinerary ke Eropa Barat – Mengunjungi 5 Negara selama 14 hari.

Karena memiliki waktu libur yang panjang pada Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) tahun 2013 yang lalu, dan setelah menghitung total cuti kerja, cuti bersama, libur hari raya  ditambah libur nasional, sehingga total memiliki 17 hari yaitu dari tanggal 1 – 17 Agustus 2013, maka keluarga kami (saya ber 3) ditambah dengan 2 keluarga teman merencanakan perjalanan ke Eropa Barat untuk mengisi liburan tersebut.

Setelah dikurangi dengan 3 hari untuk perjalanan ke Eropa PP (1 hari untuk pergi dan 2 hari untuk pulang), efektif memiliki sekitar 14 hari perjalanan. Untuk itu, diputuskan akan menyewa kendaraan (mobil) di sana, untuk mempermudah perjalanan dan memaksimalkan waktu liburan yang dimiliki.

Segera disusun Itinerary (dengan route seperti gambar di atas) dan menghitung perkiraan biaya yang diperlukan untuk melakukan perjalanan ini, seperti berikut ini :

imageResize_600

Sesuai Itinerary yang dibuat, kami akan mengelilingi Eropa Barat mengunjungi 5 (lima) negara (mulai dari Belanda, Jerman, Swiss, Perancis, dan Belgia) selama 14 hari, dengan total perjalanan darat (dengan mobil sewaan) sekitar 2.157 km dengan total waktu tempuh sekitar 22 jam 53 menit. Perkiraan biaya yang diperlukan adalah sekitar Rp. 38,5 juta per orang. Biaya ini sudah meliputi: Tiket pesawat Jakarta-Amsterdam pp, sewa kendaraan dan bahan bakar nya, hotel, makan dan minum selama perjalanan, serta sedikit cadangan untuk biaya-biaya lainnya (seperti tiket masuk tempat rekreasi, taman hiburan atau biaya tak terduga lainnya).

Itinerary tersebut disusun sekitar 3 (tiga) bulan sebelum perjalanan dilakukan, dimulai dengan booking Tiket Pesawat (Jakarta – Amsterdam – Jakarta), mencari mobil sewaan di Amsterdam, menyusun itinerary dan booking hotel. Kemudian dilanjutkan dengan mengurus visa schengen (melalui Kedutaan Belanda di Jakarta) dan SIM Internasional (di Mabes Korlantas Polri, Jakarta).

Untuk detail Itinerary mengenai daerah-daerah wisata lokal di negara-negara yang akan disinggahi, ditentukan dan disusun kemudian disela-sela waktu senggang sebelum keberangkatan dengan mencari informasinya melalui internet.

Detail perjalanan yang dilakukan tersebut, akan disampaikan dalam beberapa tulisan selanjutnya.

Salam Jalan-Jalan

 


Membuat SIM Internasional (International Driving Permit)

SIM Internasional merupakan Surat Ijin untuk mengemudikan kendaraan bermotor yang berlaku secara Internasional, seperti layaknya SIM Nasional yang berlaku di Negara yang menerbitkan SIM Internasional itu. Penerbitan SIM Internasional ini adalah berdasarkan kesepakatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dibuat dalam Vienna Convention on Road Traffic tahun 1968.

Untuk anda yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri dan berencana mengemudikan kendaraan bermotor sendiri (dengan menyewa mobil atau motor) di Negara tujuan, pada prinsipnya wajib memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi) Nasional yang masih berlaku, sesuai dengan jenis kendaraan yang akan dikemudikannya, dan kemudian mengurus Pembuatan SIM Internasional di Mabes Korlantas Polri, Jl. MT. Haryono Kav. 37-38, Jakarta 12770.

Persyaratan Pembuatan SIM Internasional adalah:

  1. KTP Asli & 1 lembar Copy,
  2. SIM Nasional Asli yang masih berlaku & 1 lembar copy,
  3. Passpor asli yang masih berlaku & 1 Lembar copy,
  4. Pasfoto berwarna terbaru dengan latar belakang foto warna biru (untuk pria berdasi dan wanita menggunakan Blazer), uk. 4×6 sebanyak 4 lembar,
  5. Meterai Rp.6.000, terbaru (1 lembar)
  6. Pemohon wajib hadir untuk mengisi formulir pendaftaran, tanda tangan, foto dan sidik jari.

Proses pembuatan SIM Internasional sangat mudah dan cepat, sepanjang persyaratan-persyaratan tersebut di atas dipenuhi.

SIM Internasional ini berlaku pada + 188 negara.

Karena pada umumnya SIM yang dimiliki sebagian besar masyarakat adalah A (untuk mobil pribadi) dan C (untuk sepeda motor), maka penggolongan SIM Internasional dan nasional adalah sbb:

PERUNTUKAN

GOLONGAN

NASIONAL

INTERNASIONAL
Sepedamotor dengan atau tanpa gandengan, kendaraan khusus untuk orang cacat & kendaraan bermotor roda tiga dengan berat kosong tidak lebih dari 400kg (900 lbs)

C

A

Mobil penumpang yang dapat mengangkut paling banyak 8 penumpang termasuk pengemudi, atau mobil pengangkut barang dengan berat maksimum tidak melebihi 3.500kg (7.700 lbs). Kendaraan ini boleh menarik gandengan (trailer) ringan.

A

B

Catatan,

  • Menurut pengalaman saya, SIM Internasional Indonesia ini tidak berlaku di Jepang dan China (saya tidak tahu mengapa, yang jelas begitu tahu kalo kita pemegang paspor Indonesia, langsung ditolak dan tidak bisa sewa kendaraan pada Rent Car di Jepang dan China). Mungkin karena kita disana buta huruf kali ya? Alias tidak bisa baca tulisan tulisan dalam huruf lokal mereka.
  • SIM Nasional Indonesia, berlaku dan diakui pada negara-negara anggota ASEAN. Jadi untuk mengendarai kendaraan bermotor disana, cukup dengan punya SIM Nasional yang masih berlaku.
  • SIM Nasional tetap wajib dibawa sebagai pendukung SIM Internasional. Umumnya, untuk sewa kendaraan di luar negeri, Rent Car company mintanya malah hanya SIM Nasional dan SIM Nasional ini yang mereka foto copy sebagai filenya. Pada SIM Nasional sudah tertulis ‘SURAT IZIN MENGEMUDI (Driving License)’. Jadi SIM Internasional ini hanya sebagai back-up dokumen saja.

Mengunjungi Tobelo, Halmahera Utara

Kesempatan pertama mengunjungi kota Tobelo ini terjadi pada pertengahan bulan Oktober 2013 yang lalu, sehubungan dengan tugas dan pekerjaan yang mengharuskan kami tinggal selama seminggu disana.

Kota Tobelo terletak di semenanjung utara Pulau Halmahera yang sebelah utaranya berbatasan dengan Galela dan sebelah selatan dengan Kao. Kota Tobelo merupakan ibukota Kabupaten Halmahera Utara dari hasil pemekaran provinsi baru, yaitu Provinsi Maluku Utara.

Terdapat 2 bandara yang berdekatan dengan Tobelo, yaitu Bandara Gamarmalamo di Galela ( skktr 29 km dari Tobelo) dan di Kao (sktr 36 km dari Tobelo), dari informasi yang didapat, Bandara Gamarmalamo di pergunakan untuk penerbangan via Manado, Sulawesi Utara sedangkan Bandara Kao untuk penerbangan via Ternate.

Karena ini perjalanan pertama menuju Propinsi Halmahera Utara, maka diputuskan untuk menggunakan jalur darat dari Ternate menuju Tobelo, via Sofifi, (supaya bisa lebih banyak meng-explore daerah ini), sesuai petunjuk dari rekan kerja yang akan dikunjungi disana. Segera booking tiket pesawat Jakarta-Ternate.

Meskipun Rabu paginya, mendapat kabar dari Tobelo bahwa Gunung berapi (saya lupa namanya) disana sedang kembali aktif  dan memuntahkan debu panas ke udara. Fotonya dikirimkan via blackberry messanger (bbm).

IMG_1645

Hal ini tidak mengurungkan niat kami (saya dan rekan kerja) untuk tetap berangkat mengingat jadwal dan rencana kerja yang sudah disusun dan harus diselesaikan. Hari Rabu tengah malam itu, kami  sampai di Bandara Soekarno Hatta karena pesawat Garuda yang akan kami tumpangi, (GA 648), Jakarta –Ternate, akan boarding 1 jam 5 menit setelah lewat tengah malam, tepatnya jam 01:05. Pesawat boarding dan take off  tepat waktu dan keesokan paginya sekitar jam 07:35 kami mendarat dengan sempurna di Bandara Sultan Babullah, Ternate.

Begitu melongok ke jendela pesawat langsung disuguhkan pemandangan bandara yang sedikit berbeda, terlihat sangat bersih dengan bukit berlatar belakang langit biru yang cerah sehingga membuat kami langsung merasa segar dan segera mengeluarkan smartphone untuk mengabadikan pemandangan bandara Sultan Babullah, Ternate ini.

Berikut ini penampakan Bandara Sultan Babullah, Ternate dipagi hari yang cerah :

BandaraTernate1 BandaraTernate2

 

 

 

 

 

 

 

Karena harus menyebrang ke Pulau Halmahera, maka dari bandara Ternate, langsung menuju pelabuhan speedboat (kalo nggak salah Pelabuhan Kotabaru namanya) untuk menyebrang ke Sofifi. Sebenarnya ada alternative lain untuk menyeberang ke Sofifi, yaitu dengan menggunakan kapal ferry yang berangkat dari pelabuhan ferry Bastiong selama 2 jam menuju Sofifi. Kita pilih menggunakan speedboat karena waktu tempuhnya lebih cepat ‘hanya 45 menit’ meskipun selama lebih kurang 30 menit harus rela dibanting-banting oleh hempasan ombak laut Halmahera. Ongkos charter speedboat waktu itu sebesar Rp. 350.000.

Begitu sampai di pelabuhan Sofifi, langsung mencari mobil sewaan, yang banyak tersedia (standby) disana untuk menuju ke Tobelo. Memilih Kijang Inova dengan harga sewa sebesar Rp. 500.000. Begitu naik, langsung saya cek Google Maps, perjalanan darat Sofifi ke Tobelo berjarak sekitar 186 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam 25 menit, asalkan jalannya mulus dan tanpa stop.

Berikut ini penampakan pulau Halmahera (terlihat mirip dengan Pulau Sulawesi cuma dalam skala jauh yang lebih kecil) dan jalan darat yang akan ditempuh dari Pelabuhan Sofifi menuju Tobelo.

RouteSofifiTobelo

Ternyata jalan yang dilalui sangat mulus dan boleh dibilang sama sekali tidak ada lobang atau jalan rusak yang mengganggu perjalanan, meskipun jalannya tidak terlalu besar tapi cukup untuk 2 mobil berpapasan. Sepanjang perjalanan banyak pemandangan laut yang saat indah, bersih dan didukung oleh cuaca yang cerah sehingga sangat kontras sekali antara langit, awan dan air laut yang berwarna biru kehitam-hitaman. Ditengah perjalanan karena kebetulan memang sudah lapar, Pak Supir berhenti di satu-satunya rumah makan pinggir jalan yang ada  sepanjang jalan Sofifi – Tobleo ini dan terlihat sangat ramai dengan mobil-mobil yang sedang parkir.

Rumah makan yang terletak di kecamatan Kao ini namanya “Laduni”, begitu masuk langsung memilih lauk yang di sukai dari tempat pembakarannya. Ikan dan udang bakar yang dipilih ditambah dengan sambal dabu-dabu sangat enak sekali rasanya. Biaya yang dikeluarkan untuk makan siang (2 orang) termasuk nasi dan minum adalah sebesar Rp. 132.000 (sudah termasuk 10% pajak). Karena memang menyukai kuliner, maka nama rumah makan ini langsung tercatat di otak saya dan dalam hati berkata, ‘Harus mampir kesini lagi dalam perjalanan pulang nanti’.

Sekitar jam 2 siang, tiba di Tobelo dan langsung check-in ke Hotel Elizabeth Inn (terletak di seberang RS Bethesda), yang sudah di book oleh rekan kerja disini. Sorenya sambil ngopi-ngopi santai, membahas dan diskusi mengenai pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan. Seperti biasa, saya selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan secepatnya, harus lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan, supaya memiliki waktu lebih untuk sedikit meng-explore daerah yang baru pertama kali dikunjungi ini.

Malamnya, setelah makan malam dan duduk-duduk sambil ngobrol santai di teras atas Hotel Elizabeth, mulailah saya mencari dan menggali informasi mengenai tempat-tempat wisata yang ada di Tobelo ini.

Dari informasi yang saya peroleh, ternyata di sekitar kota Tobelo, Halmahera Utara ini, menyimpan cukup banyak daerah tujuan wisata yang kalau mau kita explore semuanya tidak akan cukup dalam waktu seminggu saja.

Bayangkan, ada 9 (Sembilan) pulau-pulau kecil disekitar Tobelo yang saya yakin menyimpan begitu banyak keindahan pemandangan pantai dengan pasir bersih, air laut sebening kristal dan langit yang biru dengan kombinasi putihnya awan. Pulau-pulau itu adalah: Pulau Carlen Pitu, Kuma, Luari, Rorange, Pawole, Tagalaya, Meti, Pasir Timbul, dan Kakara.

Selain ke 9 pulau itu, ada 2 air terjun, yaitu : Air terjun Jembatan Batu dan Air Terjun Kokoguru Mete, serta 2 Telaga, yaitu : Telaga Nila dan Telaga Paca.

Selama seminggu bertugas di Tobelo dan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dari pagi sampai sore bahkan kadang-kadang malam hari baru selesai, akhirnya hanya sempat mengunjungi:

  • Pantai Kupa-Kupa,

Pantai Kupa-Kupa ini merupakan pantai yang rindang karena ditumbuhi oleh pohon-pohon di sepanjang pantainya, pantainya bersih dan air lautnya jernih, mungkin karena memang pengunjungnya masih terbatas saja, jadi semuanya masih terjaga dan terawat dengn baik. Saat saya berkunjung kesana, meskipun hari minggu, pengunjungnya terlihat tidak terlalu banyak. Di pantai ini, kita dapat melakukan aktifitas seperti snorkeling dan canoeing, juga tersedia cottage dan beach bar.

Berikut ini beberapa foto yang diambil di Pantai Kupa-Kupa :

Pantai Kupa Kupa PantaiKupa-Kupa PantaiKupa-Kupa1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Telaga Nila,

Telaga Nila terletak di Togawa, Galela Selatan, di pinggir jalan utama antara Tobelo – Galela. Di atas danau ini terdapat warung makan dengan menu utama ikan Mas, Mujair dan Nila. Menu makanannya ini dijual per paket, termasuk nasi, pisang yang digoreng tipis khas Maluku, kangkung rebus dan sambel. Makanannya enak dan harganya reasonable. Sambil makan kita dapat menikmati pemandangan jernihnya air danau  berlatar belakang perbukitan dan langit yang biru. Meskipun udaranya cukup panas, tapi tetap terasa sejuk karena hembusan angin dari tengah danau.

Berikut ini beberapa foto yang diambil di Telaga Nila :

Telaga Nila

Telaga Nila

Telaga Nila

Telaga Nila

Kesan mengunjungi Tobel, Halmahera Utara.

Tobelo menyimpan cukup banyak keindahan alam berupa pantai, pulau dan alam bawah laut yang belum banyak dikunjungi oleh pelancong, saya yakin keindahannya tidak akan kalah oleh Raja Ampat di Irian. Akses menuju Tobelo tidak sesulit menuju Raja Ampat. Fasilitas hotel, Rumah Makan, Mini Market dan Bank (dengan ATMnya) juga tersedia dan tersebar cukup di dalam kota Tobelo. Untuk Anda yang menyukai kuliner, harus dicoba berbagai macam sambalnya (seperti Dabu-dabu dan Colo) serta makanan pengganti karbohidrat (nasi) seperti pisang goreng yang diiris tipis dan singkong rebus. Pisang goreng dan singkong rebus ini tidak akan ditemui di Jakarta.

Satu hari nanti, pasti akan kembali lagi ke Halmahera untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang belum sempat dilihat, tentunya harus dengan waktu liburan yang lebih panjang.

Salam,

Jalan2